BENI EKA PUTRA,S.H. SEORANG PEMUDA ASLI MINANG KABAU BERKARIR DIDUNIA PRAKTISI HUKUM

Wednesday, October 29, 2014

PERAN PEMUDA DALAM PARTISIPASI PEMBANGUNAN

REFLEKSI PERAN PEMUDA DALAM HARI SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER
OLEH
BENI EKA PUTRA
KETUA UMUM DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS PASUNDAN


Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikanya adalah aktor aktor penting yang sangat diandalkan untuk mewujudkan cita cita pencerahan kehidupan bangsa kita dimasa depan. "The Founding Fathers" Indonesia telah meletakan dasar dasar dan tujuan kebangsaan sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945.

Kita mendirikan negara Republik Indonesia untuk maksud melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai cita cita tersebut, bangsa kita telah pula bersepakat membangun kemerdekaan kebangsaan dalam suasana Oranisasi Negara Hukum yang bersifat demokratis (democratische rechtsaat) dan sebagai negara Demokrasi konstitusional (constitutional democrasy) berdasarkan pancasila.

Dalam upaya mewujudkan cita cita itu, tentu banyak permasalahan, tantangan, hambatan, rintangan, dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Masalah masalah yang harus kita hadapi itu beraneka ragam corak dan dimensinya. banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, banyak pula masalah masalah baru yang terjadi sekarang ataupun yang akan datang dari masa depan kita.

Dalam menghadapi beraneka persoalan tersebut, selalu da kecemasan, kekahawatiran, atau bahlan ketakutan ketakutan sebagai akibat kealfaan atau kesalahan yang kita lakukan atau sebagai akibat hal hal yang berada diluar jangkauan kemampuan kita, seperti karena terjadinya bencana alam atau karea terjadinya krisis keuangan dinegara lain yang berpengaruh terhadap perekonomian kita di dalam negri.

Dalam perjalanan bangsa kita selama 100 tahun terakhir sejak kebangkitan nasional, selama 80 tahun tterakhir sejak sumpah pemuda, selama 63 tahun terakhir sejak kemerdekaan, ataupun selama 10 ktahun terakhir sejak reformasi, telah banyak kemajuan yang telah kita capai, tetapi masih jauh lebih banyak lagi yang belum dan mesti kita kerjakan. saking banyaknya permasalahan yang kita hadapi, terkadang orang cenderung larut dalam keluh kesah tentang kekurangan, kelemahan, dan ancaman ancaman yang harus dihadapi yang seolah olah tidak tersedia lagi jalan untuk keluar atau solusi untuk mengatasi keadaan.

Penting bagi kita semua, terutama kaum muda indonesia, membiasakan diri yaitu untuk mengajarkan apa saja yang semestinya kita kerjakan guna memperbaiki keadaan dan meningkatkan produktifitas kita sebagai bangsa dan negara. setiap anak bangsa perlu bertekad melaksanakan tugas dan kewajiban masing masing melebihi apa yang seharusnya dikerjakan, dengan hanya mengambil hak tidak melebihi hak yang memang seharusnya diterima.

SEJARAH PERGERAKAN MAHSISWA DAN PEMUDA INDONESIA
Sebuah negara bukan tidak mungkin dan dicetak dari kalngan muda yang merupakan dari latar belakang yang berbeda beda, karakter karakter anak bangsa merupakan cermin mempunyai jiwa ke arah peranya sebagai anak bangsa memperdulikan arti pentingnya sebuah kebebsan dan menentukan sebuah sikap.

Takala kita membahs peran dan pemuda dan mahasiswa, tergambar sejumlah pesan sejarah mengenai posisi yang strategis sebagai penggerak penentu perjalanan perjuangan bangsa bangsa didunia dari zaman ke zaman (Lukaman Hakim;2003). sebuah konsep yang baru dari para kaum sejati sangat ditunggu dan diaharapkan oleh masa dan zaman. banyak sejarah yang mencatat siapa saja telah banyak mendulung lahirnya sebiah bangsa dan negara indonesia dengan sebuah pola konsep yang ada. para peyair, novelis, kolumnis kerap menitip pesan pesan kemanusianya yang berdab secara universal kepada  pemuda.

Jika kita menyusuri sejarah bangsa ini, kita akan bertemu dengan generasi 1900an yang mempelopori kebangkitan nasional dengan terbentuknya Boedi Oetomo sebagai organisasi yang boleh dikatan sebagai titik awal terbentuknya organisasi yang bersifat nasional. Dilanjtkan dengan perjuangan generasi 1928 yang berhasil mempelopori persatuan nasional melalui SUMPAH PEMUDA. Lalu, kita akan bertemu dengan generasi 1945 yang mempelopori perjuangan kemerdekaan dan generasi 1966 yang berhasil menghakiri rezim orde lama. semua angkatan itu silih berganti sampai datang angakatan 1998 yang mampu menumbangkan rezim orde baru. rangkaian sejarah ini membuktikan bahwa peran pemuda sangat dinantikan untuk percepatan perbaikan bangsa.

Gerakan mahasiswa diindonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun diluar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat didalamnya. dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia, gerakan mahsiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional antara lain:
1.1908 Boedi Oetomo
2. 1928 (Sumpah Pemuda)
3. 1945 kelompo studi
4. 1966 tumbangnya rezim Orde Lama
5. 1974 Malari ( Lima belas januari)
6. 1978 ( Pemberlakuan konsep NKK/BKK)
7. 1990 (Dicabutnya konsep NKK/BKK)
8. 1998 Reformasi 

MENGAPA PEMUDA PENTING BAGI MASA DEPAN BANGSA?
Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan tersebut sangat membanggakan bagi masyarakat apabila menjadi kenyataan. akan tetapi, realita membuktikan bahwa generasi muda diindonesia cenderung mengkhawatirkan prilakunya bagi kelanjutan masa depan bangsa yang lebih baik.

Hal ini bisa dibutikan dari banyaknya kasus yang tterjadi pada generasi muda antara lain kasus NARKOBA, KEJAHATAN, PERGAULAN BEBAS, APATIS, HEDONIS, DAN BANYAK ANAK ANAK JALANAN. KEBERADAAN PEMUDA TENTUNYA MASIH SANGAT DIPERLUKAN DALAM RANGKA REGENARASI UNTUK MELANJUTKAN DAN MEWUJUDKAN CITA CITA BANGSA YANG SUDAH SEJAK LAMA DIPERJUANGKAN OLEH PARA PENDAHULU DINEGRI INI.

Melihat fenomena yang terjadi pada generasi muda saat ini, tidak berlebihan apabila jati diri mereka yang sesuai dengan nilai nilai luhur bangsa dipertanyakan. konsekuensi dari keraguan akan jati diri generasi muda indonesia adalah akses bagi generasi muda untuk tampil sebagai pemimpin dan pemuda harapan bangsa sulit didapatkan. Pendidikan sebagai salah satu media yang cukup efektif dalam membangun kepribadian dan kreativitas generasi muda hanya menjadi harapan yang sulit mereka peroleh. hal ini bisa dilihat dari semakin mahalnya biaya pendidikan bagi masyarakat ekonomi menengah kebaeah. pendidikan yang berkualitas dan nyaman seolah olah hanya dapat dinikamati oleh masyarakat yang mampu secara finansial. Dampak lanjutan yang terjadi akibatnya mahal biayab pendidikan diindonesia adalah prilaku siswa/mahasiswa yang cendrung pragmatis. mereka akan berkalkulasi dengan msa studi yang relatif lebih cepat untuk memperoleh perkejaan yang baik (Gaji tinggi)

Meskipun ilmu yang diperolehnya dapat memberikan manfaat kepada masyarakat atau tidak. yang menjadi ukuran adalah dengan biaya pendidikan yang lbih mahal, tingkat ego mereka untuk suskses lebih tinggi tanpa m,elihat lingkungan sekitarnya seperti apa. Sehingga pemuda akan tugas dan peran penting yang seharusnya menjadi tanggungjawab mereka dalam mempertahankan dan meningkatkan kemajuan serta mewujudkan cita cita pendahulu kita. Terkadang gerak pemuda mahasiswa bertopeng ala malikat untuk mendapatkan sebuah NAMA atau Eksistensi dari teman teman dan orang lain untuk mewujudkan sifat TAMAK dalam jiwa mereka, dikarenakan kurang pahamnya pemuda akan tugas mereka. 

PEMUDA YANG AKAN MENJADI ROBOT?
PEMUDA YANG BISA MELAKUKAN PERUBAHAN TERHADAP BANGSA DAN NEGARANYA?
PEMUDA YANG KONSUMTIF DENGAN ALA GAYA INTERNASIONAL YANG MEMBUTUKAN SEMANGAT PERUBAHAN?
PEMUDA YANG SUKA MELAKUKAN POLITIK PRAGMATIS UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI/GOLONGAN?
PEMUDA YANG HANYA BISA CURHAT DIMEDSOS?
PEMUDA YANG HANYA TUNDUK DENGAN KEZALIMAN?
TINGGAL KALIAN PILIH.

HIDUP PEMUDA, HIDUP MAHSISWA INDONESIA.
 Yakinkanlah dengan Iman, Usahakanlah sesuatu hal dengan Ilmu dan sampaikanlah dengan Amal.